Ada banyak segmen dakwah yang dapat digarap. Sebab manusia yang notabene sebagai objek Dakwah tersebar di segala lini. Kita dapat berdakwah di lingkungan Rumah, juga di lingkungan kerja. Atau sering kita mendenger dakwah kampus dan dakwah sekolah. Dua tempat terakhir adalah segmen paling unik dan penuh idealisme pemudanya.
Dakwah kampus tidak bisa dilepaskan dengan dakwah sekolah. Banyak kampus pada hari ini mengalami penurunan kader Dakwah dan kesulitan mencari penerus disebabkan mandetnya dakwah di sekolah, Dakwah putih-Abu-abu.
Banyak aktifis dakwah kampus yang sudah enggan kembali menggarap sekolah. Dengan berbagai alasan tentunya. Alasan dari sudah malu jika kembali ke sekolah hingga karier yang lebih mumpuni jika di kampus pernah jejak dapati. Ya karier. Di kampus para aktifis dakwahnya memang strategis dalam menempatkan eksistensi diri mereka. Tarikan kekuasaan, nama besar dan kebanggaan akan didapati jika aktif di kampus.
Beberapa kawan ikhwan yang punya peran di kampus pernah bercerita, saat masa pemilu lalu sering dideketi petinggi partai politik untuk menawarkan ini dan itu. Menggiurkan memang, hanya perlu kehati-hatian dalam menyikapi hal ini.
Sedang jika aktif konsen di dakwah sekolah hampir di pastikan tidak ada hal di atas yang akan didapat. Alumni yang masih rajin ke sekolah bisa dianggap ngga punya kerjaan di kampusnya. Atau mahasiswa kurang aktif. Atau mana ada partai politik yang mau melirik seorang mahasiswa yang sukanya berkutat di sekolah asal saja. Padahal yang dihadapi adalah anak-anak kecil yang kadang jauh dari umurnya. Kadang ada gep saat berinteraksi. Mencari popularitas dan eksistensi diri pun tidak cocok jika hanya aktif ngurus sekolah padahal sudah waktunya pindah lokasi berdakwah. Inilah beberapa hal penghambat pengelolaan Dakwah sekolah. Padahal aktifitas Dakwah sekolah amatlah penting bagi kelangsungan Dakwah secara umum.
Mengapa Dakwah sekolah??
Menurut Mas Nugroho Widiyantoro, penulis buku panduan Dakwah sekolah era baru, ada tiga alasan mengapa harus menggarap Dakwah di sekolah. Diantaranya:
1. Efektif
Sebab di sekolah adalah kumpulan anak-anak remaja/pemuda. Dan mereka masih sangat polos untuk dibentuk seperti apa pribadinya. Menanamkan aqidah dan nilai moral jauh lebih mudah dikalangan muda dibanding kalangan tua dengan asam garam kehidupan mereka. Usia muda juga masa emas dalam rangka mencari ilmu pengetahuan dan Agama. Pelaksanaan pembinaan dini jauh lebih efektif sejak remaja usia sekolah. Dan pembinaan dini sudah lebih dahulu dilakukan di negara-negara muslim lain. Kita dapat ambil contoh bagaimana pembinaan yang dilakukan kepada Bocah-bocah Palestine.
2. Masif atau Massal
Jumlah populasi pelajar di sangatlah banyak dan tersebar di seluruh negeri kita. Populasi pelajar jauh melebihi jumlah mahasiswa. Dengan jumlah yang sangat banyak ini bisa dibayangkan pentingnya mereka. Dan jika dakwah sekolah dilakukan maka jumlah perubahan ke arah moralitas yang baik akan masif pula
3. Strategis
Sebab pelajar akan banyak mensuplai orang-orang masuk kedalam dunia kampus dan kerja nantinya. Dan kita tahu output dari suplai tersebut mereka akan berada di posisi seperti birokrat, ekonom, politikus, pengusaha, artis, karyawan dsb. Sehingga jika dakwah sekolah yang masif tadi kemudian berhasil dilaknakan kehidupan yang islami dapat terwujud di segala lini. Negeri ini menjadi negara Islami secara tidak langsung lewat pribad-pribadi masyarakatnya.
Secara jangka pendek, tujuan Dakwah sekolah ialah bagaimana suasana yang islami terbentuk di sekolah-sekolah. Kita bukan sedang berencana mengislamkan pesantren, tapi yang kita bicarakan adalah mengislamkan sekolah umum yang sudah tersibghoh dengan nilai-nilai pancasila dan kenasionalismean. Dimana beragama menjadi amat aneh rasanya. Selalu harus menunjukan sikap toleransi yang kadang kebablasan. Toleransi diartikan tidak boleh menyebarkan nilai-nilai Agama tertentu yang dapat menyinggung umat lain. Atau toleransi di artikan sebagai perayaan hari besar agama bersama sebagai bukti kerukunan. Inilah cita-cita Dakwah sekolah yang jejak maksud.
Kita semua ingin, bagaimana anak-anak remaja itu selalu bersemangat dalam ibadah mereka di sekolah. Teber salam menjadi budaya. Sholat Dhuha aktivitas rutin. Pakaian islami marak bukan hanya saat Ramadhan. Dan acara-acara yang meneduhkan bagi moral mereka terlaksana. Bukan hanya di cekoki hiburan pop nan merusak. Tawuran tidak lagi ada. Penyelewengan, perbuatan asusila diminimalkan, dan tindak kejahatan dikalangan pelajar berkurang. Ini tujuan adanya Dakwah sekolah. Melakukan pembinaan dini guna menyiapkan SDM unggul kelak yang siap berkarya dimanapun mereka berada. Semoga....
Struktur Organisasi FORTRIS
14 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar